Aduh, blogger kena sensor nih di Vietnam

Kalo bicara tentang konten para blogger memang ngga ada matinya. Mulai dari konten fashion, konten tutorial, konten resep makanan, konten travel, konten tentang sexs dan lain-lain tumpah ruah di blog.

Termasuk memprotes kebijakan pemerintah, namun sayang yang satu ini agak-agak sensitif. Maklum pemerintah yang katanya empunya kekuasaan. Senggol sedikit bisa runyam,"awas loh jangan macaem-macem ama gue", begitu kata pemerintah.

Tapi yah, kalau pemerintahnya nggak beres, masak iya kita harus diam. Nah hal itu terjadi di Viatnem, bagaimana kisah selengkapnya sampai para blogger bisa kena sensor oleh pemerintah Vietnam... nih petikan beritanya tersaji di  bawah ini selamat menyimak.

Infographic, Sensor konten Internet di Vietnam.


Isi berita
Judul : Vietnam Sensor Blogger
Sumber berita : INTERNASIONAL - Vietnam Sensor Blogger.

Represi terhadap kaum blogger di Vietnam terus meningkat di tahun-tahun terakhir. Belakangan seorang ibu membakar diri sebagai protes.

Nyonya Dang Thi Kim Lieng bingung. Perempuan berusia 64 tahun ini ingin menjenguk putrinya, yang sejak September 2011 dipenjara. Ketika permintaan izin kunjungannya ditolak, ia memrotes dengan membakar dirinya di depan gedung pemerintah daerah propinsi Bac Lieu. Ia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Putrinya  Ta Phong Tan yang masih dipenjara mempublikasikan kritik di situs "Free Journalists' Club". Pemerintah menudingnya melakukan propaganda anti pemerintahan. Ia  terancam hukuman penjara 20 tahun. Pengadilan awal direncanakan awal Agustus.

Takut Pada Suara Digital

Komunitas blog di Vietnam termasuk yang paling aktif di Asia Tenggara. Diperkirakan 30% penduduk Vietnam meluncur di dunia maya. Generasi muda ramai di kafe-kafe internet, yang ada di mana-mana. Sejak  2011, pemerintah Vietnam menekan hebat komunitas blogger ini.

"Para blogger telah mengambil alih peran yang sangat penting", begitu pakar Vietnam,  Jörg Wischermann kepada  DW, "mereka berhasil mematahkan kebungkaman media yang dipaksakan oleh pemerintah".
Media pemerintah terutama bungkam mengenai konflik-konflik yang mulai meruak di dalam negeri. Petani yang menjadi mangsa  spekulan properti atau digusur dengan penggantian dana yang minimal. Dalam kasus-kasus seperti ini tak jarang melibatkan petugas atau pejabat pemerintah. Pembelaan para petani pun sering diredam secara brutal oleh polisi.

Dalam beberapa bulan terakhir, laporan mengenai kasus-kasus seperti ini menguap hilang dari pemberitaan media nasional. " Pemerintah Vietnam takut akan protes para petani, yang dianggap sebagai penopang bangsa", dikatakan Wischermann. "Hanya komunitas blogger yang memberitakan nasib petani, dengan foto dan video."

Pemberitaan independen

Untuk menghadapi berita-berita internet, Partai Komunis Vietnam yang memerintah memutuskan untuk bersikap keras kepada pengritiknya. Mereka melihat perkembangan di kawasan Arab, pergolakan Musim Semi Arab. Pun melihat laporan aksi bakar diri seorang pedagang buah Desember 2010 di Tunisa yang menyulut gerakan dan menggulingkan pemerintah.

Akhir  Juli 2012 Vietnam merencanakan sebuah dekrit baru untuk internet. Belum jelas apakah ini sudah ditetapkan sebagai peraturan.  Dekret 60 paragraf itu juga tidak terinci jelas. Namun oleh pemerintah Republik Sosialis Vietnam diharapkan bisa menghentikan penyalah gunaan dan disinformasi di internet yang diarahkan kepadanya. Ancaman hukum ditetapkan bagi mereka yang melemahkan kesatuan dan budaya nasional.

Dekrit itu menuntut adanya penyaringan isi internet, registrasi situs-situs pribadi dengan nama sebenarnya. Selain itu, baik pengguna maupun provider bisa dituntut atas kesalahan pihak ketiga. Tak heran bahwa Vietnam berada di peringkat atas daftar negara anti internet yang disusun oleh organisasi Reporter Tanpa Batas.

"Tujuan dekrit dan peraturan ini sebenarnya bukan untuk mengontrol komunitas blogger", begitu ungkap Wischermann. "Secara tehnis ini tidak mungkin direalisasi, seperti terlihat pada berbagai dekrit sevelumnya. Ini lebih sebagai alasan dan pembenaran bagi langkah-langkah yang bisa diambil oleh pihak kepolisian". Dengan dekrit ini, pemerintah membuat bingkai legal sebagai rujukan bagi polisi untuk bertindak represif.

Sikap Keras Pemerintah

"Represi terhadap kaum blogger terus meningkat di tahun-tahun terakhir", ungkap  Pham Thi Hoai, jurnalis Vietnam yang menetap di Berlin. kepada DW ia mengatakan, " peluang untuk berkembang bebas hampir tidak ada. Para blogger ditunjukan batasan ini dengan jelas. "
Organisasi Hak Asasi Manusia, Reporter Tanpa Batas melaporkan mengenai langkah-langkah pemerintah untuk memasung para blogger. Mereka dimata-matai, diancam dan diintimidasi di tempat terbuka, ditangkap atau diinterogasi selama berjam-jam. Ungkap Pham, sekarang ini tampaknya pemerintah berada di atas angin"

Rodion Ebbighausen /Edith Koesoemawiria
Editor: Andy Budiman


hup hup hup.... bagaimana dengan Indonesia sobat????

depalpiss

salam ngeblog asik, friends!

2 Komentar

  1. Parah ya, Mas... komunisme..gada bedanya dengan monarki (dan demokrasi) sebenernya.. :P Padahal blogger2 Viet itu jago2 lho kalau bikin template dan widget yang fast load. seperti blog yang sekarang saya pake.. heheh..


    btw, Mas tau link untuk modif CSS New Disqus gak? Bingung nih.. mau nampilin share bookmark kayak di sini aja gatau caranya saya.. (_ _")

    BalasHapus
  2. Sebetulnya menurutku bukan sistemnya yg salah tapi para pelakunya, kaya di Indonesia, kita khan Demokrasi, terus sumber inspirasinya Pancasila, Pancasila itu sakti banget.. cuma sesakti-saktinya inspirasi kalo pelakunya ngga bener yang bisa di pelesatin gitu dech..


    "Inget, kalo di dalam film-film laga, pusaka ini jangan sampai jatuh ke tangan orang-orang jahat",


    nah jadi terang... bukan senjatanya tapi para pemakai senjata, yang punya andil lebih besar, mau di jadiin baik apa buruk... "hayo pilih sendiri" he he he :)


    O Disqus baru gampang bro, di Setting bagian Ganeral kasih tanda centang aja pada Disqus 2012 --- Enable Disqus 2012 features for your site. Terus simpen beres...

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama