Di tengah dentuman petasan di tahun baru yang baru beberapa waktu yang lalu kita lewati, ada tawa, ada canda bahkan yang paling ektrim ada air mata. Apapun yang anda rasakan, sebaiknya kembalikan ke dalam diri. Karena hal itu lebih penting dari sekedar hingar bingar tahun baru yang gemerlapan.
Postingan kali ini saya ingin berbagi tentang kegembiranan seorang blogger, tidak peduli baru atau sudah lama. Blogger sebuah kata dengan konsekuesi, perubahan sebuah nilai, perubahan suatu sikap dari tidak ada menjadi ada, dari tidak tahu menjadi tahu.
Ada sebuah pertanyaan yang mendasar, untuk apa sih ngebog?, untuk apa punya blog? tentu saja jawabannya bermacam-macam. Kalau di ibaratkan kita para blogger adalah kumpulan pasir dalam sebuah wadah, maka wadah tersebut telah sangat membantu menampung aspirasi kita, baik di sadari atau tidak.
Di tengah himpitan kesibukan toh kita masih sempat mengisi postingan dengan imajimasi yang tersimpan. Namun juga hal itu tidak membuat kita menjadi lekas sombong dan menggelembungkan kepala.
Lupakan soal ego, ini masalah kebersamaan. Kebersamaan dari sebuah artibut dunia yang di sebut "blogger".
Goblog dan Kebelinger
Saya punya imajinasi yang "bodoh" tentang apa itu arti Blogger sebenarnya. Yaitu gabungan dari dua suku kata. "Blog" dan "Ger". "Blog" berarti "Goblog" dan "Ger" bararti "kebelinger".
Goblog, ini adalah label lain yang di tanam di awam bawah sadar kita, bahwasannya kita terlahir bukan untuk menjadi bodoh atau goblok, namun tanpa di sadari kta berjalan ke arah tersebut. Kemudian "keblinger", kadang kita melakukan sesuatu yang di luar nalar pengertian yang sudah tertera pada label-label tersebut.
Jadi blogger adalah orang-orang "goblog dan kebelinger" yang tersesat di alam dunia maya untuk mencari jati diri yang tentang "kegoblogan" dan "kebelingeran" tersebut, kemudian menempanya menjadi sebuah perubahan yang fundamental tentang jiwa yang tak pernah di pahami oleh siapapun kecuali diri kita sendiri.
Aneh memang, mungkin teori saya di atas bisa di terapkan juga di bidang yang lain. Jika memungkinkan kenapa tidak?.
Namun mulai sekarang jangan lupa untuk selalu menyemangati "kegoblokan" tersebut menjadi sebuah semangat yang "keblinger". Semangat "kebelinger" adalah di mana kita tidak berhenti di tengah jalan, kita harus tetap berjalan, kita harus tetap melangkah. Bukankah itu kodrat kita selaku manusia.
Bagaimana tidak, mana mungkin kita maju kalau "kegoblogan" dan "keblingeranan" sesuatu yang negatif dalam diri kita tidak di pahami, malah selalu menghindar dari padanya. Sebenarnya sesuatu hal yang negatif dengan pemahaman dan pengelolaan yang baik bisa manjadi sumber inspirasi.
Kalau sudah begitu, maka tidak perlu lagi mengukur-ngukur orang lain atau blogger lain, tidak perlu menimbang-nimbng atas atas kemampuan segala. Bukankah kita seharusnya saling melengkapi satu sama lain. "goblog satu dengan "goblog" yang lain sudah pasti beda. "Keblinger" satu dengan "keblinger' yang lain tidak mungkin sama.
Well, selebihnya adalah semangat dan berkata, "saya goblog anda juga goblog", "saya keblinger anda juga kebelinger." Sampai di situ selesai masalahnya, endingnya adalah perdamaian. Peace saling menghargai. saling mengerti dan memahami
Ada sebuah joke :
Bedul adalah seorang perfeksionist, semuanya harus sesuai dan sempurna. Suatu hari sedang di adakan pesta di rumahnya. Bedul mengatur semuanya mulai dari hal-hal besar sampai pada hal-hal yang kecil termasuk para pelayannya. Pelayannya harus tampil rapi, bersih dan lain-lain.
Jony, adalah salah satu pelayan Bedul yang semberono. Dia di panggil Bedul dan di nasehati, untuk membenarkan letak dasinya yang agak mencong. Katanya : " Jony kalo pake dasi yang bener donk!, jangan seperti itu mencong-mencong yang rapi jelek tahu!".
Si Jony pun menjawab, "iya maaf pak, saya tidak biasa pakai dasi."
"Ya sudah, cepat di benerin tuch dasi, pesta sudah hampir mulai" bedul memperingatkan.
"Iya, pak jawab Jony". Jony kemudian melanjutkan.
"pak terima kasih atas kebaikan bapak, memberi tahukan cara memaki dasi yang baik dan benar, sampai-sampai bapak lupa mamperhatikan diri bapak sendiri. Buktinya bapak sampai lupa pakai celana!".
Sambil melirik ke bawah, Bedul hanya melihat "terong-nya" tanpa sehelai benangpun.
ha ha ha ha!!
Makanya yuk berangkulan tangan sesama blogger, jika sempat katakan "halo blogger Indonesia" atau di manapun negara anda berasal "pada dasarnya kita sama-sama "goblog" dan "kebelinger" ha ha ha.
Salam Blogger, semangat selalu....!!
Postingan kali ini saya ingin berbagi tentang kegembiranan seorang blogger, tidak peduli baru atau sudah lama. Blogger sebuah kata dengan konsekuesi, perubahan sebuah nilai, perubahan suatu sikap dari tidak ada menjadi ada, dari tidak tahu menjadi tahu.
Ada sebuah pertanyaan yang mendasar, untuk apa sih ngebog?, untuk apa punya blog? tentu saja jawabannya bermacam-macam. Kalau di ibaratkan kita para blogger adalah kumpulan pasir dalam sebuah wadah, maka wadah tersebut telah sangat membantu menampung aspirasi kita, baik di sadari atau tidak.
Di tengah himpitan kesibukan toh kita masih sempat mengisi postingan dengan imajimasi yang tersimpan. Namun juga hal itu tidak membuat kita menjadi lekas sombong dan menggelembungkan kepala.
Lupakan soal ego, ini masalah kebersamaan. Kebersamaan dari sebuah artibut dunia yang di sebut "blogger".
Goblog dan Kebelinger
Saya punya imajinasi yang "bodoh" tentang apa itu arti Blogger sebenarnya. Yaitu gabungan dari dua suku kata. "Blog" dan "Ger". "Blog" berarti "Goblog" dan "Ger" bararti "kebelinger".
Goblog, ini adalah label lain yang di tanam di awam bawah sadar kita, bahwasannya kita terlahir bukan untuk menjadi bodoh atau goblok, namun tanpa di sadari kta berjalan ke arah tersebut. Kemudian "keblinger", kadang kita melakukan sesuatu yang di luar nalar pengertian yang sudah tertera pada label-label tersebut.
Jadi blogger adalah orang-orang "goblog dan kebelinger" yang tersesat di alam dunia maya untuk mencari jati diri yang tentang "kegoblogan" dan "kebelingeran" tersebut, kemudian menempanya menjadi sebuah perubahan yang fundamental tentang jiwa yang tak pernah di pahami oleh siapapun kecuali diri kita sendiri.
Aneh memang, mungkin teori saya di atas bisa di terapkan juga di bidang yang lain. Jika memungkinkan kenapa tidak?.
Namun mulai sekarang jangan lupa untuk selalu menyemangati "kegoblokan" tersebut menjadi sebuah semangat yang "keblinger". Semangat "kebelinger" adalah di mana kita tidak berhenti di tengah jalan, kita harus tetap berjalan, kita harus tetap melangkah. Bukankah itu kodrat kita selaku manusia.
Bagaimana tidak, mana mungkin kita maju kalau "kegoblogan" dan "keblingeranan" sesuatu yang negatif dalam diri kita tidak di pahami, malah selalu menghindar dari padanya. Sebenarnya sesuatu hal yang negatif dengan pemahaman dan pengelolaan yang baik bisa manjadi sumber inspirasi.
Kalau sudah begitu, maka tidak perlu lagi mengukur-ngukur orang lain atau blogger lain, tidak perlu menimbang-nimbng atas atas kemampuan segala. Bukankah kita seharusnya saling melengkapi satu sama lain. "goblog satu dengan "goblog" yang lain sudah pasti beda. "Keblinger" satu dengan "keblinger' yang lain tidak mungkin sama.
Well, selebihnya adalah semangat dan berkata, "saya goblog anda juga goblog", "saya keblinger anda juga kebelinger." Sampai di situ selesai masalahnya, endingnya adalah perdamaian. Peace saling menghargai. saling mengerti dan memahami
Ada sebuah joke :
Bedul adalah seorang perfeksionist, semuanya harus sesuai dan sempurna. Suatu hari sedang di adakan pesta di rumahnya. Bedul mengatur semuanya mulai dari hal-hal besar sampai pada hal-hal yang kecil termasuk para pelayannya. Pelayannya harus tampil rapi, bersih dan lain-lain.
Jony, adalah salah satu pelayan Bedul yang semberono. Dia di panggil Bedul dan di nasehati, untuk membenarkan letak dasinya yang agak mencong. Katanya : " Jony kalo pake dasi yang bener donk!, jangan seperti itu mencong-mencong yang rapi jelek tahu!".
Si Jony pun menjawab, "iya maaf pak, saya tidak biasa pakai dasi."
"Ya sudah, cepat di benerin tuch dasi, pesta sudah hampir mulai" bedul memperingatkan.
"Iya, pak jawab Jony". Jony kemudian melanjutkan.
"pak terima kasih atas kebaikan bapak, memberi tahukan cara memaki dasi yang baik dan benar, sampai-sampai bapak lupa mamperhatikan diri bapak sendiri. Buktinya bapak sampai lupa pakai celana!".
Sambil melirik ke bawah, Bedul hanya melihat "terong-nya" tanpa sehelai benangpun.
ha ha ha ha!!
Makanya yuk berangkulan tangan sesama blogger, jika sempat katakan "halo blogger Indonesia" atau di manapun negara anda berasal "pada dasarnya kita sama-sama "goblog" dan "kebelinger" ha ha ha.
Salam Blogger, semangat selalu....!!
Tags:
Artikel